Menu
Digital Performing Arts (DPA) is a study that blends the performing arts and media arts. The performing arts traditionally comprises music, dance, and theater. The media arts consist of installation art, film, and computer or digital media.
DPA produces music, dance, theater in combination with video works featuring elements of computer-generated imageries, 3D, and cinematographic aspects.
In the Digital Performing Arts concentration program, students learn:
Graduates of the DPA concentration program are expected to:
English language skills have become an essential communicative tool in the era of globalization, either in job seeking or job creation.
This digital era provides creative opportunities for those who can exploit social media and cyber networking for job orientation.
Creative video contents that solely rely to aesthetic aspects are insufficient. Clear and effective communication to the public is also needed. Therefore, curatorial communicative skills fill the gap. DPA fills this gap.
Lulusan dapat menjadi perancang desain/konsep seni pertunjukan digital.
Mata Kuliah Pembentuk :
Lulusan yang mampu menciptakan komposisi dan ilustrasi musik.
Mata Kuliah Pembentuk :
Lulusan yang mampu menciptakan tata panggung pertunjukan digital dengan baik.
Formative courses
Lulusan yang mampu menjadi penulis naskah video dan film pendek.
Formative courses
Lulusan yang mampu menjadi penyunting materi audio-visual dan mengolahnya hingga menjadi sebuah karya.
Formative courses
Lulusan yang mampu mengolah data-data suatu karya seni pertunjukan, dan menjelaskannya kepada publik, secara verbal maupun tekstual dengan akurat dan menarik.
Formative courses
Lulusan yang mampu mengkaji dan mengevaluasi secara komprehensif suatu karya seni pertunjukan digital dengan mengaplikasikan teori seni pertunjukan, kritik seni, metode penelitian, dll.
Formative courses
